Sekadar (Baku) Bukan Sekedar ( Tidak Baku)
Perkembangan peradaban manusia tak bisa dipisahkan dengan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa yang baik dan benar, semua informasi dapat tersampaikan sesuai dengan harapan.
Terkait akan hal tersebut setiap daerah memiliki bahasa masing-masing. Seperti halnya Indonesia yang terdiri dari banyak daerah dan suku, maka dibutuhkan bahasa pemersatu. Kesatuan berbahasa di negeri yang penuh keberagaman ini, telah termaktub di dalam sumpah pemuda di tahu 1928. Berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi , penggunaan bahasa pun mengikuti perkembangan tersebut. Tak bisa dihindari munculnya kata-kata dan ungkapan baru yang mengiringi perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi.
Konon pula di masa yang serba online ini, penggunaan bahasa baku sering terlupakan disebabkan dengan begitu banyaknya muncul bahasa-bahasa gaul yang jamak digunakan.
Tulisan ini sekadar (sekedar) mengingatkan agar kita kembali mengenal bahasa baku. Apa sebenarnya bahasa baku dan seberapa penting penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari?
Bahasa baku, bahasa standar, atau standar bahasa (bahasa Inggris: standard language, linguistic standard) adalah varietas bahasa yang berkontras dengan bentuk-bentuk vernakular (termasuk dialek geografis dan sosiolek). Bahasa baku diterima di masyarakat sebagai peranti komunikasi publik dan formal, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. (Sumber: wikipedia.] (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_baku)
Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa baku digunakan sebagai alat komunikasi resmi, karya ilmiah, dan ketika berbicara dengan orang yang dihormati. Jadi, tidak digunakan dalam segala keperluan.
Paul L. Garvin membedakan fungsi bahasa baku sebagai berikut :
Pertama, sebagai pemersatu. Bahasa baku memungkinkan kemudahan berkomunikasi di dalam suatu komunitas bahasa sehingga terbina identitas kultural-politik komunitas tersebut.
Kedua, sebagai pemisah. Adanya bahasa baku akan membedakan suatu komunitas bahasa dengan yang lain, sambil membangun ikatan antara bahasawan yang menggunakan varietas bahasa yang berbeda-beda;
Ketiga, sebagai pemberi prestise. Penggunaan bahasa baku bertindak sebagai pembawa gengsi sosial dan kultural, baik untuk seluruh komunitas maupun bagi seorang individu yang menuturkannya.
Keempat, partisipatif. Bahasa baku memungkinkan para penutur bahasa untuk mendapatkan manfaat dari penguasaan bahasa baku (mobilitas sosial, kemungkinan berpartisipasi dalam wacana publik.)
Kelima, sebagai kerangka acuan. Bahasa baku berfungsi sebagai patokan untuk penilaian praktik( praktek) kebahasaan.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_baku)
Berbahasa baku, tentu saja karena menggunakan kata baku dalam praktik(praktek)nya. Kenyataannya dalam percakapan sehari-hari ada banyak kata-kata yang seolah sebagai kata baku hanya karena biasa digunakan. Padahal sesungguhnya tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Di mana kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan aturan berbahasa yang sudah ditentukan.
Suatu kata dikatakan baku jika kata tersebut tidak dipengaruhi bahasa tertentu, bukan bahasa percakapan, pemakaian imbuhan pada kta bersifat eksplisit, bukan merupakan kata rancu, tidak mengandung hiperkorek dan pleonase, serta pemakaiannya sesuai dengan konteks kalimat.
Berikut ini, beberapa contoh kata baku dan tidak baku :
1. Abjad (kata baku) - Abjat (kata tidak baku)
2. Akhirat - Akherat
3. Aksesori - Asesoris
4. Aktif - Aktip
5. Akuarium - Aquarium
6. Aluminium - Almunium
7. Ambulans - Ambulan
8. Analisis - Analisa
9. Antena - Antene
10. Antre - Antri
11. Anugerah - Anugrah
12. Azan - Adzan
13. Afdal - Afdol
14. Balsam - Balsem
15. Batalion - Batalyon
16. Baterai - Batere
17. Baka - Baqa
18. Barzakh - Barzah
19. Batin - Bathin
20. Bazar - Bazaar
21. Becermin - Bercermin
22. Besok - Esok
23. Bus - Bis
24. Cendekiawan - Cendikiawan
25. Cengkih - Cengkeh
26. Cinderamata - Cenderamata
27. Cokelat - Coklat
28. Daftar - Daptar
29. Derajat - Derajad
30. Desain - Desaign
31. Detail - Detil
32. Detergen - Deterjen
33. Diagnosis - Diagnosa
34. Durian - Duren
35. Efektif - Efektip
36. Efektivitas - Efektifitas
37. Ekosistem - Ekosistim
38. Ekspor - Eksport
39. Ekstra - Extra
40. Ekstrem - Ekstrim
41. Elite - Elit
42. Favorit - Pavorit
43. Februari – Pebruari
44. Foto – Photo
45. Hakikat -Hakekat
46. Hipotesis – Hipotesa
47. Izin – Ijin
48. Jumat – Jum’at
49. Karisma – Kharisma
50. Khotbah – khutbah
51. Kualitas – Kwalitas
52. Lembap -Lembab
53. Lubang – Lobang
54. Makhluk – Mahluk
55. Napas – Nafas
56. Nasihat – Nasehat
57. November – Nopember
58. Objek – Obyek
59. Provinsi – Propinsi
60. Risiko – Resiko
61. Rubuh – Roboh
62. Saraf - Syaraf
63. Sistem – Sistim
64. Sekadar – Sekedar
65. Surga – Syurga, Sorga
66. Tauge – Toge
67. Teknik – Tehnik, Tekhnik
68. Teladan – Tauladan
69. Telur – Telor
70. Tobat – Taubat
71. Ubah – Rubah
72. Ustaz – Ustadz, Ustad
73. Zaman – Jaman
74. Zikir – Dzikir
75. Zuhur – Zhuhur, Dzuhur
(Disarikan dari berbagai sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_baku
https://adoc.pub/kata-baku-kata-tidak-baku-dan-kata-serapan.html
https://www.ejaan.id/daftar-kata-baku-dan-tidak-baku.php
https://bocahkampus.com/contoh-kata-baku-dan-tidak-baku)
Semoga bermanfaat.
#edisimenulis#
Aksara Indah Bermakna, 24 Januari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jazakillah khairan berkenan berbagi inspirasi dan ilmu penting untuk penulis ini, barakallah Aamiin. Saling kunjung, saling mendoakan, smoga berkenan juga saling follow dan saling memberi komen penyemangat.
Alhamdulillah. Betul..., Bunda. Sama-sama kita belajar dan saling menyemangati. Jazakillah khoir untuk kunjungannnya, Bun. Salam literasi. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah...., Bunda.
Makasih, Bunda... Smg sehat n bahagia sll
Alhamdulillah. Jazakillah khoir selalu setia berkunjung di tulisan sederhana ini. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah....Bunda.
Barokalloh
Alhamdulillah, ada sahabatku berkunjung di sini. Jazakillah khoir, Bu Dosen. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Terima kasih Bundaku, bertambah ilmu membacanya dan jujur Bund, ilmu saya sangat minim twntang ini. Semoga Bunda selalu sehat, sukses dan berbahagia bersama keluarga tecinta. Aamiin ya Allah.
Alhamdulillah. Jazakillah khoir untuk kunjungan dan apresiasinya. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah....., Bunda Syantiqqq.
Sangat bermanfaat bunda, saya jg minim ulmu tentang kata baku dan tidak baku, terima kasih sudah berbagi ilmu ,sukses selalu bunda
Alhamdulillah. Semula tulisan ini didedikasikan untuk diri sendiri yang kerap kali lupa. Jazakillah khoir untuk kunjungan dan apresiasinya. Semogam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.