Bisa menginpirasi orang lain untuk ikut melakukan kebaikan yang kita contohkan merupakan hal yang sangat membahagiakan. Tulisan Najwa Safira Hasibuan ini membuatku bahagia sekaligus tersanjung. Aku pun tidak pernah menduga jika Najwa menuliskan ketertarikannya untuk menulis dengan gaya seperti ini. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi semangat literasi para “Adirai” dan terkhusus bagi Najwa sendiri tentunya. Aku terus bersyukur dengan geliat Adirai ini, dan insyaallah terus memotivasi dan menyemangati mereka.

Kita ikuti yuk tulisan Najwa.

Inilah Cerita Hati “Adirai” :

JUDUL : HOBI GURUKU MENJADI HOBIKU

PENULIS : NAJWA SAFIRA HASIBUAN ( Siswa kelas VIII-2

SMP BUDISATRYA Medan. Duduk dikelilingi

5 besar membuat sifat “kepo” Najwa agak ber-

kurang. Hehehe…pinter ibu wali kelasnya ya…

Najwa. Maka kini Najwa bersyukur berada di

Zona aman. Tulisannya pun mengalir membukti-

kan hal itu).

Saat itu pagi sangat cerah sekali, semua wajah berseri-seri penuh semangat. Jam pertama pada hari itu pelajaran IPA. Ketika pintu terbuka , masuklah guru IPA kami, ia berjalan dengan elegan memasuki ruangan kelas menyapa kami dengan salamnya dan kemudian menuju ke meja guru. Kami memulai pelajaran hari itu dengan berdo’a terlebih dahulu tentunya.

Hari itu pelajaran kami tantang Tekanan Zat dan penerapannya dalam kehidupan. Meski dalam pelajaran fisika terasa sulit, namun kami tak merasa khawatir karena guru kami selalu menjelaskan kembali jika kami tidak mengerti asalkan kami mau bertanya dan mengatakan dimana letak kesulitannya. Apalagi jika kami mau disuruh ke depan untuk mengerjakan soal, pasti ibu dengan senang hati mengajari kami. Hanya aku koq belum berani ya…,untuk maju ke depan. Ah…,mudah-mudahan kapan-kapan aku akan menjadi berani. Kata ibu, jangan takut salah supaya bisa tahu yang benar.

Ketika kami sedang mengerjakan tugas yang bu guru berikan, tiba-tiba teman kami menanyakan tentang DaRa Fathia tokoh didalam cerita yang ditulis oleh bu guru. Bukan hanya satu orang, tetapi beberapa orang sempat menanyakan hal itu. Tetapi bu guru tidak mau member tahu siapa DaRa Fathia. Kami penasaran apakah DaRa ada diantara kami, kelas berapa ? Apalagi di cerita itu katanya si DaRa anggota Green and Clean Club yang ada di sekolah kami. Bu guru buat kami penasaran saja.

Bukannya memberitahu siapa DaRa Fathia , bu guru malah menceritakan enaknya menulis dan manfaatnya. Aku pun saat itu jadi tertarik dan asyik mendengarkannya. Bu guru menawarkan pada kami untuk menulis cerita bersama-sama, kata ibu tentang apa saja yang menurut kami menarik. Kata bu guru, semua orang pasti bisa menulis karena semua orang punya cerita. Bahkan dalam keadaan bingung pun bisa dijadikan sebuah cerita, kata beliau.

Kulihat sebahagian teman-teman mengacungkan tangan dengan semangat menerima tawaran bu guru dan aku juga . Kenapa aku angkat tangan juga ? Karena setelah mendengarkan cerita bu guru, rasanya menulis itu sangat mengasyikkan dan menyenangkan, walau sebelumnya aku beranggapan menulis itu sangat melelahkan apalagi nulis catatan pelajaran….hehehe. Ketika kucoba untuk menulis, ternyata memang mengasyikkan. Kenapa sekarang aku jadi suka menulis ? Oh…kurasa hobi guruku sudah menjadi hobiku sekarang. Tetapi…kalau menulis ya menulislah, kalau tidak ya tidak. Jangan menulis yang tidak-tidak….hehehe.

Di akhir tulisannya , terlihatkan kalau najwa tu memang kepo. Mudah-mudahan tulisan berikutnya lebih kepo lagi. Kita tunggu yaa…..

#edisibahagiajadiguru#

Rumahku, Menggapai Mardhatillah, 25 april 2018