Raihana Rasyid

Lahir dan menetap di Medan 07 September 1967Alumni IKIP Negeri Medan Jurusan Pendidikan Biologi Tenaga pendidik di SMA Negeri 14 Medan

Selengkapnya
Navigasi Web
DaRa Fathia 13  ( Abi , Umi , Aku bukan anakmu )

DaRa Fathia 13 ( Abi , Umi , Aku bukan anakmu )

Hanya beberapa saat ketika Abinya DaRa mohon diri padaku, Uminya DaRa muncul di hadapan kami. Aku sempat melihat tatapan mereka bertemu. Aku pun bisa merasakan tatapan mereka sarat makna. Mungkin karena menyadari adanya diriku di situ, Abinya DaRa sempat juga berpamitan pada wanita cantik yang sekarang menggantikan posisinya untuk bercerita padaku. Cerita tentang buah hati mereka DaRa Fathia.

Ntah siapa yang memulai, awal pembicaraan kami membahas tentang keadaan Abinya DaRa yang kami sepakat mengatakan bahwa beliau semakin kurus. Ada gurat kerisauan di wajah Umi ketika membicarakan hal itu. Aku bisa menangkap tatapan cinta di matanya ketika menyebut Abinya DaRa. Kurasa hal itu wajar-wajar saja karena memang pernah ada cerita yang mereka rajut indah bersama. Rajutan itu justru sulit diuraikan karena sudah tersulam indah membentuk gadis manis bernama DaRa Fathia.

Semua masalah administrasi sudah diselesaikan oleh Abinya DaRa. Abi berjanji nanti akan mengunjungi DaRa dan mengajaknya bercerita, meyakinkan DaRa bahwa Abi juga menyayangi dan mencintai DaRa sama seperti anaknya yang lain. Aku dan Umi kembali larut dalam cerita bagaimana membimbing dan mengarahkan DaRa pada hari-hari berikutnya. Ada banyak sesal yang kutangkap dari ucapan-ucapan uminya DaRa meski kemudian dia menyadari tidak ada yang perlu disesali. Berikutnya adalah bagaimana jalan yang terbaik untuk menyelamatkan masa depan buah hatinya.

Di luar dugaan kami, DaRa tidak mau menemui Uminya ketika aku memanggilnya keluar dari kelas. Padahal saat itu bertepatan dengan waktu istirahat. Dengan berbagai alasan DaRa menolak agar tidak bisa bertemu dengan beliau. Aku memahami situasi ini dan segera menyampaikan pada Umi agar beliau mengerti. Dengan penuh kekecewaan kulihat Umi meninggalkan sekolah kami.

DaRa menyodorkan secarik kertas padaku ketika kemudian aku mengajaknya ke kantor untuk bercerita. Kertas itu berisi puisi. Aku terkejut demi membaca judul yang tertulis di situ : “Abi, Umi, aku bukan anakmu”. Aku mengalihkan pandanganku pada DaRa dan DaRa dengan yakin pula menatapku seolah memberi isyarat untuk meneruskan membaca puisi itu.

Abi, Umi, Aku bukan anakmu

Dimana Umi…, ketika aku terbangun dengan rasa takut di tengah malam pekat ?

Dimana Umi…, ketika aku merasakan dingin yang menggigit tubuh hingga ke sum-sum ini ?

Dimana Umi…, ketika aku menahan lapar ketika tak satu pun makanan yang ada mampu memenuhi rasaku ?

Dimana Umi…, ketika aku harus merapikan pakaianku karena aku akan ke sekolah?

Dimana Umi…, ketika aku membutuhkan kelembutanmu untuk menyelesaikan tugas-tugasku ?

Umi…, kau tak pernah ada seperti asaku.

Dimana Abi.., ketika aku butuh perlindungan dan dekapan hangat dari seorang ayah ?

Dimana Abi…, ketika aku harus mencari ke sana kemari sendiri keperluanku meski dengan uang darimu ?

Dimana abi…,ketika aku juga ingin diantar ke sekolah seperti teman-teman

Dimana Abi…, ketika aku membutuhkan kekuatanmu untuk membantuku menyelesaikan tugas-tugasku ?

Abi…,kau tak pernah ada seperti asaku.

Abi…, Umi…, Aku bukan anakmu.

Oh…DaRa…,aku sungguh tak kuat membaca tulisan itu. Aku tak mampu berkata apapun. Sekarang gadis kecil itu ada didalam pelukanku. DaRa…oh…DaRa…(Bersambung)

Rumahku, Menggapai Mardhotillah, 8 Maret 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya Allzh DaRa kekak kau akan jadi anak hebat, semoga jiwamu kuat

08 Mar
Balas

Aamiin Yaa Robbal 'alaamiin. Terimakasih Bunda. Baarokallah.

08 Mar



search

New Post